Tulisan ini saya ambil (copypaste) dari Website Resmi DPD PKS Jepara yang dipublikasi tanggal 23 Juni 2013, tanpa mengedit sedikitpun, baik judul maupun isinya. Saya memandang bahwa info ini penting diketahui, walaupun tingkat kebenarannya perlu pula dipertanyakan.
-----------------------------------------------
1. Eng ing eeng…kita bahas lagi tentang korupsi besar alias
triliunan rupiah di Perum Bulog (badan urusan logistik).
2. Modus korupsi di BULOG ini bermacam2. Mulai dari permainan harga dan
kualitas beras impor, sampai korupsi di Raskin. Triliunan per tahun
3. Mari kita urai dan bongkar satu per satu. Dimulai dari korupsi impor beras
yg diduga melibatkan mantan staf khusus Presiden bidang Pangan
4. Staf Khusus Presiden Bidang Pangan dan Energi Prof Dr. Jusuf Gunawan Wangkar
pada tanggal 14 Mei 2013 mendadak mengundurkan diri
5. Alasan resmi pengunduran diri Jusuf Gunawan
Wangkar ini secara resmi adalah karena mau fokus urus perusahaan keluarganya
6. Namun, alasan yg sesungguhnya adalah JGW diduga terlibat dan otak dari
berbagai kasus korupsi di sektor pangan termasuk impor pangan
7. Pengunduran diri JGW sebagai staf khusus Presiden bidang pangan bertepatan
dengan pemeriksaan Ketua DS PK Hilmi Aminuddin oleh KPK
8. Tgl 14 Mei 2013, untuk pertama kalinya KPK undang dan periksa Hilmi
Aminuddin. 3 hari sebelumnya Hilmi Bertemu dgn Presiden SBY
9. Pada pertemuan tsb, ustad Hilmi secara blak2an menyampaikan semua informasi
mengenai Mafia Pangan yg melibatkan Stafsus SBY dkk
10. Menurut data Ust Hilmi, korupsi terbesar sektor pangan termasuk impor
sapi/daging, otak pelakunya : Jusuf Gunawan Wangkar. SBY Shock !!
11. Tidak hanya itu, Ustad Hilmi juga membongkar keterlibatan orang2 dalam
istana /dekat Presiden SBY : KM, HH dan lain2. SBY makin Shock !!
12. Selain JGW, nama2 mafia sektor pangan adalah Kasan atau Kusen dan Lidya yg
jg adalah istri Jusuf Gunawan Wangkar. SBY hampir semaput !!
13. Siapa itu Jusuf GW, Lidya dan Kasan kakak dari JGW ini? Mereka adalah
sahabat karib SBY sejak SBY aktif di TNI. Pemasok catering di TNI
14. Saat SBY jadi Panglima Pasukan Garuda di Bosnia (misi PBB) pun, JGW dan
Kasan yg disebut2 sbg pengusaha pemasok makanan TNI di Bosnia
15. Mundurnya JGW dari Stafsus SBY bid Pangan dapat diartikan sbg upaya utk
tidak menyeret keterlibatan SBY dlm korupsi dan Mafia Pangan
16. Dgn statusnya sbg Stafsus SBY bid Pangan, teman karib SBY selama puluhan
tahun dst..Jusuf, Lidya, Kasan cs merambah kemana2. Ngeriii !
17. Apalagi mereka dibantu penuh oleh orang2 dekat SBY, penghuni istana seperti
KM & HH yg dikenal sbg tangan kanan Presiden SBY. Ngeriii !
18. Hampir semua Kementerian dan Lembaga serta BUMN yg terkait Pangan menjadi
sasaran korupsi mereka melalui proyek2 pengadaan pangan
19. Jadi, kalau hanya kasus suap minta kuota impor daging sapi yg melibatkan
LHI atau elit PKS, itu mah keciiiil banget. Ga sampai 5% nya !
20. Praktek mafia dan korupsi yg mereka lakukan di berbagai K/L dan BUMN (SHS,
BULOG, PERTANI, BERDIKARI dll) luar biasa besar. Triliunan !!
21. Di BULOG misalnya, Jusuf Gunawan Wangkar dan Istrinya Lidya adalah otak
korupsi impor beras RI. Tentu bersama2 Direksi Bulog
22. Dirut BULOG Soetarto Alimoeso juga teman karib SBY. Teman SMA SBY. Klop deh
sama Jusuf, Lidya, Kasan dll. Pesta pora korupsi triliunan
23. Modus korupsi impor beras Bulog ini adalah dengan mewajibkan BULOG membeli
beras impor dari perushaan milik JGW/Lidya di Vietnam sana
24. Juga pembelian beras2 impor lainnya oleh Bulog, harus melalui perushaaan2
milik JGW, Lidya, Kasan cs di Vietnam, Thai, Myanmar dll
25. Tentu saja harga beli BULOG tsb sdh dimark up oleh JGW cs. Direksi Bulog
juga sdh tahu mark up tsb. Plus dgn fee US$ USD 10 – 36 / ton
26. Direksi BULOG tidak ada yg berani melawan kehendak JUsuf, Lidya atau Kasan
ini. Bakal dipecat kayak Sutono Dir PP BULOG yg mbalelo dulu
27. Pada tgl 20 – 25 Jan 2011 yg lalu, Sutono (Dir PP BULOG) sedang berada di
Vietnam utk realisasikan impor beras Indonesia dari Vietnam
28. Tiba2 ada telpon masuk dari Istana yg perintahkan agar Sutono menerima/
menemui seorang wanita yg bernama Lidya, Sohib SBY. Sutono patuh
29. Ketika bertemu dgn Sutono, Lidya langsung saja minta Sutono batalkan Schema
Impor Beras yg sdh hampir final dan diubah dgn schema baru
30. Tentu saja Sutono tdk bersedia penuhi keinginan Lidya yg ngaku2 sbg teman
karib SBY selama puluhan tahun itu
31. Lidya langsung sodorkan suap 1 koper penuh berisikan uang nominal USD 100
kepada Sutono. Sutono marah dan tolak mentah2.
32. Sutono tetap laksanakan Schema Impor Beras sesuai dgn rencana semula. Lidya
pun kecewa dan lapor ke Istana.
33. Hanya dalam tempo 3 hari, tepatnya tgl 27 Januari 2011, Sutono yg baru
pulang dari Vietnam, tiba2 dipecat ! Disodori SK Pemberhentian
34. Sejak saat itu Sutono Direktur PP (pelayanan publik) Perum Bulog digantikan
Agusdin Faried, boneka Dirut Soetarto Alimoeso. Mafia Menang
35. Melalui pasangan suami istri Jusuf dan Lidya direksi BULOG diduga menerima
fee US$ 10 – 36/ Ton beras. Belum termasuk mark up harga
36. Belum termasuk fee dari operator kapal pengangkut beras impor yg US$ 1 -3 /
Ton. Belum termasuk kerugian akibat rekayasa kualitas beras
37. Tahun 2011 RI impor 2.75 juta ton beras. Kalikan US$ 10 per ton saja, maka
didapat fee ke direksi BULOG = US$ 27.5 juta = Rp. 275 M !!
38. Tahun 2011 RI impor beras 1.5 juta ton atau fee minimal ke direksi BULOG =
US$ 15 juta atau Rp. 150 Milyar. Sedaaaaap hiks hiks !
39. Cukup? TIDAK !! menurut info orang dalam BULOG, ada mark up atau selisih
harga $US 15/ton. Kalikan saja dgn 2.75 juta + 1.5 juta
40. Total mark up 4.25 juta ton x US$ 15/ ton = US$ 63.75 juta = Rp. 637.5
Milyar !!! Ini adalah kerugian negara MINIMAL. Banyak lagi !!